Rabu, 16 Januari 2013

apapun kata orang inilah jalanku

Mereka bilang
kerudungku seperti
nenek-nenek
padahal rambut mereka
seperti daun kering
melambai.
Mereka bilang jilbabku
ketinggalan zaman
padahal tank-top mereka
seperti koteka zaman
batu.
Mereka bilang ucapanku
seperti orang yang
ceramah padahal
rumpian mereka tak lebih
indah dari dengungan
segerombol lebah.
Mereka bilang cara
berfikirku ”ketuaan”
padahal umur kepala dua
mereka tidak
menjadikannya lebih
dewasa dari seorang
anak kecil berumur 5
tahun.
Mereka bilang tingkah
polahku tidak enerjik,
padahal laku mereka
lebih menyerupai
banteng seruduk sana-
seruduk sini.
Mereka bilang
dandananku pucat,
padahal penampilan
mereka lebih mirip
dengan ondel-ondel
Mereka bilang aku nggak
gaul, padahal untuk
mengenal konspirasi saja
mereka geleng-geleng.
Mereka bilang: aku sok
suci aku tidak menikmati
hidup aku nggak ngalir
aku fanatik sok lebay dan
sok bau surga.
Ku jawab: Ya, aku
berusaha untuk terus
mensucikan diri. Karena
najis tidak pernah
mendapatkan tempat
dimanapun berada,
meskipun letaknya di
atas tahta emas. Ya, aku
tidak menikmati hidup
ini. Karena hidup yang
kudambakan bukan
hidup yang seperti ini
yang lebih buruk dari
hidupnya binatang
ternak
Ya, aku nggak ngalir. Aku
adalah ikan yang akan
terus bergerak, tidak
terseret air yang
mengalir sederas apapun
alirannya. Karena aku
tidak ingin jatuh ke
dalam pembuangan.
Ya, aku fanatik. Karena
fanatik dalam kebenaran
yang sesuai fitrah adalah
menyenangkan
dibanding fanatik dalam
kesalahan yang fatrah
(kufur)
Ya, aku memang sok
lebay. Karena aku adalah
manusia yang lemah
yang terserang makhluk
kecil macam virus saja
tubuhku sudah ambruk,
manusia yang bodoh
yang tidak mengetahui
nasib hidupku satu detik
setelah ini, manusia yang
serba kurang dan punya
batas waktu yang ketika
waktu itu habis aku tidak
bisa mengulurnya
ataupun
mempercepatnya
Ya, aku ingin mencium
bau surga yang dijanjikan
Tuhanku yang baunya
dapat tercium dari jarak
ratusan tahun cahaya.
Betapa meruginya orang
yang tidak bisa mencium
bau surga, karena itu
menandakan betapa
jauhnya posisinya dari
surga...
Kullu maa huwa aatin
qoribun
Segala sesuatu yang pasti
datang itu dekat...
Manusia dibekali Islam
dan Muhammad
Sallaullahu'alaihi
wasallam sebagai
pembawa huda dan haq
Manusia juga dibekali
akal oleh Rabb Sang
Pencipta Namun,
manusia diberi
kebebasan memilih
untuk hidupnya Dan,
there is only one choice
Untuk itulah aku memilih
jalanku Memilih jalan
hidupku Hidup yang aku
dambakan Mendamba
apa yang telah
dijanjikanNya Janji yang
tak akan pernah
teringkari Whatever...
what they said
“Jika kamu menuruti
kebanyakan manusia
yang ada di muka bumi
ini, niscaya mereka akan
menyesatkanmu dari
jalan Allah. Mereka tidak
lain hanyalah mengikuti
persangkaan belaka, dan
mereka tidak lain
hanyalah berdusta
(terhadap Allah)” (Qs. Al-
An’am 116).
"Allah tidak akan
mengingkari janji-
janjiNya, tetapi
kebanyakan manusia
tidak mengetahui" (Qs.
Ar-Rum 6).

apapun kata orang inilah jalanku

Mereka bilang
kerudungku seperti
nenek-nenek
padahal rambut mereka
seperti daun kering
melambai.
Mereka bilang jilbabku
ketinggalan zaman
padahal tank-top mereka
seperti koteka zaman
batu.
Mereka bilang ucapanku
seperti orang yang
ceramah padahal
rumpian mereka tak lebih
indah dari dengungan
segerombol lebah.
Mereka bilang cara
berfikirku ”ketuaan”
padahal umur kepala dua
mereka tidak
menjadikannya lebih
dewasa dari seorang
anak kecil berumur 5
tahun.
Mereka bilang tingkah
polahku tidak enerjik,
padahal laku mereka
lebih menyerupai
banteng seruduk sana-
seruduk sini.
Mereka bilang
dandananku pucat,
padahal penampilan
mereka lebih mirip
dengan ondel-ondel
Mereka bilang aku nggak
gaul, padahal untuk
mengenal konspirasi saja
mereka geleng-geleng.
Mereka bilang: aku sok
suci aku tidak menikmati
hidup aku nggak ngalir
aku fanatik sok lebay dan
sok bau surga.
Ku jawab: Ya, aku
berusaha untuk terus
mensucikan diri. Karena
najis tidak pernah
mendapatkan tempat
dimanapun berada,
meskipun letaknya di
atas tahta emas. Ya, aku
tidak menikmati hidup
ini. Karena hidup yang
kudambakan bukan
hidup yang seperti ini
yang lebih buruk dari
hidupnya binatang
ternak
Ya, aku nggak ngalir. Aku
adalah ikan yang akan
terus bergerak, tidak
terseret air yang
mengalir sederas apapun
alirannya. Karena aku
tidak ingin jatuh ke
dalam pembuangan.
Ya, aku fanatik. Karena
fanatik dalam kebenaran
yang sesuai fitrah adalah
menyenangkan
dibanding fanatik dalam
kesalahan yang fatrah
(kufur)
Ya, aku memang sok
lebay. Karena aku adalah
manusia yang lemah
yang terserang makhluk
kecil macam virus saja
tubuhku sudah ambruk,
manusia yang bodoh
yang tidak mengetahui
nasib hidupku satu detik
setelah ini, manusia yang
serba kurang dan punya
batas waktu yang ketika
waktu itu habis aku tidak
bisa mengulurnya
ataupun
mempercepatnya
Ya, aku ingin mencium
bau surga yang dijanjikan
Tuhanku yang baunya
dapat tercium dari jarak
ratusan tahun cahaya.
Betapa meruginya orang
yang tidak bisa mencium
bau surga, karena itu
menandakan betapa
jauhnya posisinya dari
surga...
Kullu maa huwa aatin
qoribun
Segala sesuatu yang pasti
datang itu dekat...
Manusia dibekali Islam
dan Muhammad
Sallaullahu'alaihi
wasallam sebagai
pembawa huda dan haq
Manusia juga dibekali
akal oleh Rabb Sang
Pencipta Namun,
manusia diberi
kebebasan memilih
untuk hidupnya Dan,
there is only one choice
Untuk itulah aku memilih
jalanku Memilih jalan
hidupku Hidup yang aku
dambakan Mendamba
apa yang telah
dijanjikanNya Janji yang
tak akan pernah
teringkari Whatever...
what they said
“Jika kamu menuruti
kebanyakan manusia
yang ada di muka bumi
ini, niscaya mereka akan
menyesatkanmu dari
jalan Allah. Mereka tidak
lain hanyalah mengikuti
persangkaan belaka, dan
mereka tidak lain
hanyalah berdusta
(terhadap Allah)” (Qs. Al-
An’am 116).
"Allah tidak akan
mengingkari janji-
janjiNya, tetapi
kebanyakan manusia
tidak mengetahui" (Qs.
Ar-Rum 6).